Penyebab Islam Mudah
diterima Rakyat Indonesia - Sahabat sekalian, pada kesempatan kali ini,
blog ini akan share informasi mengenai Islam mudah diterima oleh masyarakat
Indonesia. Agama Islam yang masuk ke Indonesia dengan mudah dapat diterima
rakyat hal ini disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut.
Faktor Intern
Islam bersifat terbuka sehingga penyebaran agama Islam dapat
dilakukan oleh siapa saja asalkan dia muslim; Penyebaran Islam dilakukan dengan
jalan relatif damai (tanpa melalui kekerasan) disesuaikan dengan keadaan; Islam
tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat, Islam tidak mengenal
kasta sehingga setiap orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai Hamba Allah;
Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan lebih sederhana dibanding
upacara keagamaan masa Hindu; Syarat untuk masuk Islam sangatlah mudah yaitu
dengan mengucapkan kalimat syahadat; Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan
kesejahteraan kehidupan masyarakat, dengan adanya kewajiban Zakat bagi yang
mampu.
Faktor Ekstern
Agama Islam dapat dijalankan dimanapun sebab disetiap daerah
terdapat tempat ibadah, sehingga tidak seperti ketika mereka memeluk agama
Hindu dan Budha mereka hanya bisa melakukan kegiatan keagamaan di kampung
mereka; Para pedagang Muslim yang datang ke Indonesia tampak seperti orang kaya
sehingga memunculkan adanya anggapan bahwa perdagangan penduduk pribumi akan
berhasil jika mereka menganut agama para saudagar muslim tersebut; Orang
Indonesia melihat bahwa Islam merupakan kekuatan spiritual dan militer mereka.
Para pedagang Islam yang datang ke Indonesia biasanya membawa berbagai senjata
sebagai alat untuk menjaga keamanan mereka selama diperjalanan. Orang Indonesia
melihat itu sebagai sesuatu yang sanagat hebat dan berarti kekuatan orang Islam
itu tinggi; Adanya konflik politik internal di kerajaan-kerajaan Hindu-Budha,
hal ini menyebabkan kontrol yang kurang baik antara pusat dan daerah di sekitar
pesisir. Sehingga ketika para pedagang muslim datang ke dan mendukung mereka
maka mereka berusaha melepaskan diri dari keadaan yang tidak menyenangkan
tersebut bahkan melepaskan diri dari kerajaan tersebut; Bangsa Indonesaia
memiliki sifat yang terbuka, ramah, kekeluargaan sehingga mudah menerima budaya
asing yang masuk termasuk masuknya Islam di Indonesia; Adanya perkawinan yang
dilakukan oleh pedagang Islam dengan wanita pribumi memberi pengaruh yang besar
dalam penyebaran Islam.
1. Syarat Masuk Islam yang Mudah
Alasan pertama mengapa Islam bisa cepat diterima oleh
masyarakat Indonesia adalah persyaratannya yang begitu mudah. Seseorang sudah
menjadi penganut agama Islam apabila telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan
menyakininya dari hati.
Selain itu, para penyebar agama Islam dari golongan wali
Allah juga memiliki strategi yang bijaksana dan sabar.
Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia jaman
dulu telah memiliki kepercayaan yang melekat bahkan hingga kini yaitu animisme
dan dinamisme.
Maka dari itu, wali Allah tersebut memodifikasi agama Islam
dengan kepercayaan tersebut agar mudah diterima dan dipahami. Namun tetap dalam
ajaran Islam dan tidak menyimpang.
2. Disebarkan Dengan Cara Damai
Tidak memerlukan kekerasan maupun pemaksaan, para penyebar
agama Islam di tanah Indonesia ini justru menggunakan cara yang damai dan aman.
Selain itu, ajaran Islam pada awalnya juga disesuaikan
dengan kepercayaan dan budaya bangsa Indonesia yang berbau klenik.
Contoh dari kedamaian dan perpaduan ajaran Islam dengan
budaya bangsa Indonesia adalah tetap memperbolehkan acara kenduri atau acara
kirim leluhur untuk nenek moyang namun tetap menyelipkan doa-doa dengan
menyebut nama Allah.
Selain wali Allah, Islam juga dibawa masuk ke Indonesia oleh
saudagar Gujarat India. Karena berasal dari india tentu masih mengandung ajaran
Hindu yang cukup kental. Hal tersebutlah yang menyebabkan agama Islam mudah
dipahami dan diterima masyarakat Indonesia.
3. Islam Tidak Mengenal Kasta
Selain animism dan dinamisme, terdapat dua agama besar lain
yang dulu menjadi agama dengan pemeluk terbesar yaitu agama Hindu dan Budha.
Dalam ajaran Hindu terdapat beberapa kasta yang membedakan satu golongan dengan
golongan lainnya.
Agama Hindu mengenal dan memberlakukan empat kasta.
Kasta dalam agama Hindu yaitu :
Brahmana (pandita, pribumi, dan rohaniawan)
Kasta ksatria (pekerja pemerintahan)
Kasta waisya (petani, nelayan, pedagang)
Kasta sudra (pelayan dan budak)
Di luar empat kasta besar tersebut terdapat pula dua gologan
yaitu kaum paria (pelayan kasta brahmana dan ksatria) dan kaum cendala (anak
hasil perkawinan dengan bangsa asing).
Dengan berlakunya system kasta tersebut masyarakat merasa
dibeda-bedakan berdasarkan golongan dan keturunan.
Islam sebagai agama yang dirahmati oleh Allah, memiliki
pandangan bahwa seluruh manusia memiliki derajat dan kedudukan yang sama.
Factor pembeda kedudukan dalam Islam satu-satunya adalah taqwa atau kadar
keimanan.
dengan adanya pandangan tersebut, banyak masyarakat yang
bergolongan rendah berbondong-bondong masuk agama Islam untuk mendapatkan
persamaan derajat.
4. Ibadah yang Sederhana
Tak hanya masalah syarat masuk yang mudah, factor lain yang
menyebabkan Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat Indonesia adalah proses ibadah
yang sederhana dan mudah.
Berbeda dengan agama lain yang membutuhkan biaya dalam
jumlah yang cukup fantastis untuk masalah ibadah. Agama Islam memiliki ibadah yang
begitu mudah dan tidak perlu biaya sedikitpun.
Terdapat 5 rukum Islam yang wajib dipenuhi dan dilaksanakan
oleh seluruh umat Islam diantaranya syahadat, sholat, puasa, zakat, dan naik
haji (bagi yang mampu).
Untuk masalah zakat dan naik haji hanya diberlakukan bagi
umat Islam yang mampu baik secara finansial maupun fisik.
Sedangkan untuk ibadah sholat dan puasa terdapat keringanan
untuk tidak mengerjakan bagi masyarakat yang menderita sakit atau dalam kondisi
tertentu.
Jadi dalam agama Islam terdapat aturan yang sangat
memudahkan bagi penganutnya dalam menjalankan ibadahnya.
5. Syariat Islam Bersifat Fleksibel
Selain syarat dan cara ibadahnya yang begitu mudah, terdapat
satu faktor lain yang menjadi penyebab Islam mudah diterima masyarakat
Indonesia yaitu syariat atau peraturannya yang bersifat fleksibel dan tidak
kaku.
Salah satu contoh dari fleksibilitas syariat Islam terdapat
dalam hal cara peribadatan, di mana ketika sedang sakit umat Islam
diperbolehkan untuk melakukan sholat dengan duduk, tidur, atau bahkan hanya
melalui kedipan mata.
6. Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Majapahit sebagai kerajaan terbesar di nusantara memiliki
pengaruh yang cukup besar terhadap kepercayaan masyarakat Indonesia di jaman
dulu.
Majapahit sebagai kerajaan yang menganut agama Hindu dan
Budha menyebabkan masyarakatnya juga menganut agama tersebut.
Dengan runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15
menyebabkan penyebaran agama Islam menjadi lebih mudah dan tidak mendapat
kendala yang berarti.
Apalagi dengan runtuhnya kerajaan Majapahit di Indonesia,
disertai dengan masuknya agama Islam di Indonesia dan munculnya kerajaan Demak.
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang
menjadi cikal bakal semakin berkembangnya Islam di Jawa.
Karena sejak adanya kerajaan Demak, terdapat anggota
Walisongo yang dengan gencar menyebarkan agama Islam di Jawa dan di Indonesia.
7. Disebarkan Melalui Kesenian
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki beragam suku,
etnik, ras, dan kesenian yang berbeda-beda.
Menyadari hal tersebut para penyebar agama Islam tentu tak
mau menyia-nyiakan kesempatan dengan melakukan akulturasi agama Islam dan
kesenian yang berkembang.
Contohnya adalah penyebaran agama Islam di tanah jawa oleh
sunan Kalijaga dengan mempertunjukan kesenian wayang kulit yang dipadukan
dengan filosofi dan syariat Islam agar mudah untuk dipahami.
Selain Sunan Kalijaga dengan wayang kulitnya, terdapat satu
wali Allah yang memadukan agama Islam dengan kesenian Indonesia.
Beliau adalah sunan Bonang yang menggunakan alat musik
gamelan dan gending untuk menyebar agama Islam.[ki]